Dasar-dasar Photography yang harus kamu tahu

Pada artikel ini sudah dijelaskan tentang pengertian photography dan tentu saja bagi sahabat keceh yang baru masuk ke dalam dunia foto memoto ini masih bingung harus memulai dari mana, nah sebelum lebih jauh mengutak-utik kamera kamu sekarang akan kita bahas mengenai dasar-dasar photography yang wajib kamu tahu biar gak gagap dalam prakteknya dan yang pasti agar hasil foto yang kita dapatkan bisa keceh. 
Sebelum kita mulai bermain dengan kamera kita, tidak salahnya kita harus pahami bahwa hasil foto yang bagus bukan harus diperoleh dengan kamera maupun lensa yang mahal tapi siapa yang ada dibelakang kamera itu alias sahabat keceh sekalian "who the man behind the gun" , jadi jangan kuatir buat sahabat keceh yang memiliki kamera yang biasa bahkan kamera poket sekalipun. 
Untuk mendukung itu maka kita harus tau terlebih dahulu dasar dari fotografi ini yang akan dijelaskan berikut

APERTURE 
Diafragma atau biasa disebut dengan Aperture merupakan istilah untuk bukaan lensa, apa itu artinya? artinya bahwa seberapa besar bukaan lensa yang kita inginkan dalam mengambil gambar. semakin besar bukaan artinya semakin banyak cahaya masuk kedalam lensa dan sebaliknya. Lalu bagaimana kita bisa mengetahui apakah bukaan kita tepat atau tidak? dari hasil foto yang kita dapatkan, ketika over eksposure artinya bukaan terlalu lebar dan jika under eksposure artinya bukaan kita terlalu kecil. Sebagai gambaran dapat dilihat di gambar berikut


"f" adalah lambang aperture pada kamera. Semakin kecil angka satuan maka akan semakin besar bukaan lensa (f/1.4 lebih besar dibandingkan dengan f/4.0, f/2.8 lebih besar bukaannya dibandingkan dengan f/16), pengaturan aperture akan mempengaruhi hasil fotografi yakni pada:
1. Jumlah Cahaya
2. Depth of Field
3. Kecepatan Lensa
4. Ketajaman Gambar
5. Vignetting

SHUTTER SPEED
Shutter speed adalah kecepatan rana atau lensa terbuka pada kamera untuk menangkap cahaya pada proses perekaman gambar, semakin lama sensor terbuka maka semakin banyak intensitas cahaya yang masuk dalam sensor. Satuan shutter speed adalah detik, Kecepatan shutter juga akan berpengaruh pada hasil foto yang didapat, karena dengan shutter speed lambat maka akan membuat gambar yang dihasilkan ada bayangan gerakan atau shaking, namun sebaliknya shutter speed yang cepat akan membuat freeze atau membekukan gerakan (diperlukan saat memoto orang atau kendaraan bergerak)
Gambaran penggunaan shutter speed
ISO
Iso secara pengertian adalah tingkat sensitifitas sensor menangkap cahaya, semakin tinggi nilai ISO semakin sensitif dalam menangkap cahaya. Penggunaan ISO disesuaikan dengan kondisi pencahayaan, jika cahaya dalam kondisi cerah atau cukup cahaya maka gunakanlah selalu ISO rendah, namun jika minim cahaya maka gunakanlah ISO tinggi namun resiko yang harus diperhatikan dalam penggunaan ISO tinggi adalah akan timbulnya noise pada foto yang dihasilkan, namun hal ini dapat kita post processing melalui digital editing. 



EXPOSURE
Seperti yang dijelaskan pada artikel sebelumnya bahwa perekaman cahaya pada sensor merupakan inti dari photography, sehingga disini pengaruh cahaya sangat besar dalam hasil foto yang didapat. Nah ini lah maksud dari eksposure itu, yakni seberapa besar cahaya terekam kedalam sensor dan menghasilkan gambar, jadi jumlah cahaya yang masuk atau terekam pada sensor ini lah yang menjadikan hasil foto nantinya akan seperti apa.
Hasil foto yang terlalu terang akan menimbulkan efek yang tidak sedap dipandang maupun sebaliknya foto yang terlalu gelap juga tidak bagus untuk dilihat. Maka itu untuk menghasilkan foto yang tepat maka perlu pengaturan terhadap Apperture, Shutter Speed dan Iso yang benar dan sesuai dengan kondisi. Hubungan antara ketiga faktor tersebut dapat digambarkan pada segitiga dibawah ini

Segitiga Eksposure

Eksposure Meter di Camera

DEPTH OF FIELD (DOF)
Depth of Field atau ketajaman / kedalaman ruang yang artinya seberapa tajam fokus terhadap sebuah objek yang difoto. DOF yang lebar artinya sebagian atau seluruh bagian objek terlihat jelas atau fokus sedangkan DOF yang sempit artinya hanya pada bagian tertentu saja yang terlihat jelas/fokus selain itu akan blur. Untuk mendapatkan DOF yang lebar maka settingan apperture harus kecil (makin kecil aperture maka semakin lebar jarak fokusnya) misalkan f/22, dan jika ingin DOF yang sempit maka aperturr harus besar misalkan f/2.8.

Sumber gambar : tipsfotografi.net

Penggunaan DOF ini sangat berpengaruh pada hasil foto pada fotografi jenis makro atau portrait walaupun tidak menutup kemungkinan pada jenis foto lain.


Tuh sudah tau kan dasar-dasar photography yang wajib sahabat keceh ngerti, mudahan sudah pada terbuka fikirannya, hehe. Kalau masih belum puas, sabar-sabar nanti di artikel lainnya akan ada penjelasan bagaimana penggunaan masing-masing aspek tadi yah. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lagi Naik Daun

Diberdayakan oleh Blogger.